Perkembangan
novel bahasa jawa
·
Sejarah perkembangan novel bahasa jawa
Solo abad ke 18 bermula dari sastra lisan yang
kemudian menjadi tulisan tulisan pendek cerita wayang yang kemudian menjadi
acuan atau pakem bagi para dalang untuk mementaskan pertunjukannya, kemudian
pada petengahan abad 19 pakem pakem tersebut mulai agak pudar dan tidak terlalu
ketat seperti dekade dekade sebelumnya. Pada masa itu mulai disisipi lelucon
lelucon, dialog dan perian prosa yang ditujukan bagi para ahli sastra wayang
kulit dan bukan untuk teks pertunjukkan.
·
Pada abad ke 19 pula, pemerintah belanda
mempunyai misi untuk memperkenalkan kristen dan injil kepada masyarakat jawa
dengan dipelopori oleh seorang misionaris jfc gericke oleh nederlandsch
bijbelgenootschap ( masyarakat injil belanda ) tahun 1827 dengan misi membuat
terjemahan injil ke dalam bahasa jawa yang kemudian misi tersebut rampung pada
medio 1848 dengan perjanjian baru serta 1954 dengan perjanjian lama yang kisah
kisah dari injil tersebut diceritakan kembali kedalam bentuk prosa.
1832 institut kecil yang mengkaji bahasa jawa
didirikan di solo sampai tahun 1843
Tahun 1836 kajian bahasa jawa secara resmi didirikan
di belanda bertempat di akademi militer breda dan 1842 di pelatihan dinas sipil
delf
Pada masa masa itu permintaan akan bahan ajar bahasa
jawa bagi orang asing sangat tinggi dan sekolah sekolah tersebut menghasilkan
karya karyanya seperti javaansche zamenspraken sebagai yang pertama dan paling
penting yang terbit 1848 vol 1 dan 1858 vol 2 oleh c.f. winter yang berisi
tentang percakapan formal bahasa jawa sehari hari dan buku ini akhirnya tidak
di gunakan untuk mengajar bahasa jawa saja tetapi juga mengajarkan adat adat
jawa kepada orang asing dan menjadikannya mempunyai pengaruh terhadap novel
novel bahsa jawa permulaan.
1855 koran berbahasa jawa pertama terbit di solo
adalah harian bramartani dengan 320 pelanggan
1865 terbit mingguan jurumartani di solo yang
kemudian menjadi bramartani pada 1871
selama 86 tahun dan menjadi lembaran resmi bagi pemerintahan belanda dan
mangkunegaran di solo.
1903 – 1940 terbit darma kandha dalam bahasa melayu
dan bahasa jawa dan pada 1910 menjadi alat bagi budi oetomo
1891 – 1920 jawi kandha yang memuat cerita cerita
sensaional tentang kejahatan, dan ada pula karya sastra naratif feuvilleton
atau cerita bersambung.
Dalam wilayah tulis bahasa jawa pada sampai abad 19 para
pengarangnya lebih mengarah ke penceritaan perjalanan dari suatu tempat ke
tempat lain atau di sebut andan kelana, sebagai bentuk pencarian atas makna
kehidupan dunia, karya karya tulis tersebut seperti kesah lelayaran dhateng pulo papuwah oleh
yitnasastra tahun 1919, kekesahan dhateng riyo oleh R sasrasuganda 1921 dan
bali sacleretan oleh ekajaya tahun 1925, dan masih banyak lagi.
Tahun 1922 terjadi perubahan bentuk dari andan
kelana kedalan bentuk novel dengan terbitnya novel jarot oleh jasawidagda
dengan tokoh yang digambarkan dengan baik serta gambaran gambaran dari
peristiwa kehidupan sehari hari yang semarak serta bahasa yang segar yang pada
setiap halamannya mempertahankan konvensi dari andan kelana dengan sangat
detil.
Sampai akhirnya padmasusastra menerbitkan rangsang
tuban pada 1913 dengan gaya prosa yang merupakan pengaruh dari gurunya
ranggawarsito dengan bahasa yang berbunga bunga dan tidak lugas.
·
Tahun 1910 – 1930 ; balai pustaka dan
novel permulaan
Tahun 1908 belanda mendirikan commissie voor de
volkslectuur ( komisi bidang bacaan populer ) sampai tahun 1917 komisi tersebut
di reorganisasi dan berubah menjadi balai pustaka. Balai pustaka diberi tuga
untuk menyediakan bahan bacaan yang murah bagi kaum pribumi.dan sebagai alat
bagi belanda untuk mengawasi bahan bahan bacaan yang berbahaya dan tidak
diinginkan pemerintah belanda
beberapa novel pada masa itu cenderung bersifat
biografis yang berpusat pada penggalian peristiwa tertentu serta perwatakan
tokoh tokoh. Seperti serat riyanta oleh soelardi pada 1920, jarot oleh
jasawidagda pada 1922 dan kirti njunjung drajat pada 1924
tahun 1930 an konsolidasi fiksi populer terbitan
swasta
tahun 1932 soetomo menerbitkan buku yang berjudul
puspa rinonce yang berisi tentang politik dan moral. Pada tahun 1930 an novel
novel saku terbitan swasta mengalami gelombang popularitas di hindia belanda,
seperti sala peteng oleh mt suphardi pada 1935 dengan penerbit swasta di solo
dan sementara itu balai pustaka terus menerbitkan novel yang banyak diantaranya
ditulis dengan bahasa krma inggil pada masa 30 an ini secara garis besar novel
jawa dapat di kelompokkan kedalam dua pola yaitu pola yang mengungkapkan norma
norma elit priyayi dan pola yang merakyat yang sadar akan komitmen untuk hidup
merdeka.
·
Dekade pertama setelah kemerdekaan
Sepanjang dekade 40an tidak ada satu novel jawapun
yang terbit. Tercapainya kemerdekaan dan runtuhnya pemerintahan kolonial
membawa dampak yang luar biasa bagi dunia sastra jawa.karya karya mereka
seperti terjepit oleh dominasi bahasa nasional, bahasa indonesia. Dan baru
setelah tahun 1952 novel pertama yang terbit dari balai pustaka adalah o, anakku
pada 1952 oleh surata dan jodho kang pinesthi pada 1952 oleh sri hadidjojo yang
isinya tetap sama dengan novel balai pustaka dua puluh tahun sebelumnya yang
berlatar priyayi
Pada dekade 1950an panjebar semangat berperan
penting dalam mempromosikan aliran fiksi populer jawa. Beberapa novel dimuat
secara bersambung dan diterbitkan ke dalam bentuk buku saku.
Pada dekade 60 an sastra jawa mengalami kemuduran
yang berarti dengan menghilangnya beberapa majalah terutama crita cerkak,
cendrawasih, kekasihku, dan waspada dan ditambah lagi balai pustaka yang mulai
lesu untuk menerbitkan karya sastra.
Tetapi pada pertengahan dekade ini pula sastra jawa
mengalami kebangkitan yang luar biasa dengan terbitnya novel berbentuk buku
saku dalam bahasa jawa yang diterbitkan oleh pihak swata antara tahun 64 hingga
66 puluhan bahkan ratusan judul baru terbit setiap tahun, sebagian bergaya
merakyat dengan penggunaan bahasa sehari hari yang umumnya bercerita tentang
roman moralistik yang dibumbui dengan peristiwa sensasional atau sadistis dan
diwarnai dengan gelitikan yang agak erotis dan adikodrati.
Daftar
pustaka
Quinn, George. 1995. Novel Berbahasa Jawa.
Semarang: IKIP Semarang Press.
0 comments:
Post a Comment